Bangkinang, 22/11 Kepala Dinas Kesehatan Kab.Kampar yang di wakili oleh sekretaris Dinas kesehatan Arianto, SKM, MPH, yang di hadiri oleh team work seksi p3m dinas kesehatan kabupaten kampar dan seluruh Para Pengelola Program P2TB Puskesmas Se-Kabupaten Kampar, juga di hadiri oleh seluruh Ibu-Ibu Kader TB Desa.
Dalam kesempatan itu ketua pelaksanaan Pertemuan Koordinasi Lintas Program P2TB Tingkat Kabupaten Kampar Jhoni Hidayat, SKM melaporkan Pertemuan Koordinasi Lintas Program Tingkat Kabupaten Kampar Tahun 2023 yang diikuti oleh 22 orang dokter dari 22 Puskesmas di Kabupaten Kampar, 5 orang Pengelola Program TB dari 5 Puskesmas, 5 orang Pengelola Program HIV/AIDS dari 5 Puskesmas serta 2 (dua) orang kader dari 5 (lima) Puskesmas yang terpilih di Kabupaten Kampar.
Sementara itu Kepala dinas kesehatan kabupaten kampar yang di wakili oleh sekretaris Dinas kesehatan Arianto, SKM, MPH menyampaikan Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Indonesia termasuk Negara dengan beban TBC tingi dimana saat ini Indonesia menduduki peringkat ke DUA di dunia, dengan insiden sebesar 945.000 atau sebesar 330/100.000 penduduk dengan angka kematian sebanyak 98.000 atau sebesar 40/100.000 penduduk dan 4/100.000 penduduk TBC-HIV. Ia juga menyampaikan Beban ILTB di dunia pada tahun 2014 diperkirakan sebanyak 1.700.000.000 orang dimana 35% diantaranya berasal dari wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. WHO pada tahun 2018 menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi pertama yang membahas tentang TBC. Dalam pertemuan tersebut seluruh pimpinan negara yang hadir menyepakati dan menegaskan kembali target SDG tahun 2030 adalah menurunkan angka kematian akibat TBC hingga 90% dan menurunkan angka insidensi TBC hingga 80%.
Disamping itu, ditetapkan pula 4 (empat) target global untuk mencapai target SDG, dimana salah satunya memberikan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) kepada setidaknya 30 juta orang dalam kurun waktu 5 tahun yang sebelumnya dikenal dengan Pengobatan Pencegahan INH (PP INH) .
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Program tahun 2022 capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Program P2TB Kabupaten Kampar sudah mampu melampaui target Nasional dengan capaian absolut sebanyak 14.464 orang anggota masyarakat yang dinyatakan sebagai suspect TBC telah dilakukan pemeriksaan dahak dengan menggunakan alat Tes Cepat Molekuler (TCM). Jumlah ini bahkan telah mampu melampaui Target SPM yang sudah ditetapkan pemerintah, yaitu sebesar 14.405 orang.
Sementara itu, jumlah kasus TBC yang ditemukan tahun 2022 baru mencapai 1.230 kasus (37%) dari 3.352 target penemuan kasus yang ditetapkan Kemenkes, artinya masih sekitar 63% kasus lagi yang belum ditemukan. Hal ini perlu kita garis bawahi sebagai pekerjaan yang harus terselesaikan menjelang tahun 2030.
Diakhir sambutannya ia berharap Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi kita semua tentang pekerjaan besar yang harus kita selesaikan menjelang tahun 2030.”Tutupnya”(Humas Dinkes).