BANGKINANG- Dalam rangka mewujudkan pesantren sehat yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan membantu masyarakat berperan aktif mendukung perubahan perilaku, lingkungan sehat serta meningkatkan kesehatan pesantren melalui terbentuknya pos kesehatan pesantren (Poskestren), Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengadakan pertemuan dalam rangka pendampingan pembentukan poskestren.
"Poskestren merupakan upaya kesehatan yang ada di pondok pesantren. Perbedaannya UKS dilaksanakan di jam sekolah sedangkan poskestren dilaksanakan 24 jam," ujar Poppy Rahmadini Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kampar di Bangkinang, Kamis (11/7/2024).
Poppy mengatakan, Kabupaten Kampar merupakan kabupaten dengan jumlah pesantren terbanyak dengan jumlah 114 pesantren. Namun dari jumlah tersebut baru sekitar 30 persen yang memiliki poskestren.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dan Kementerian Agama mengadakan kegiatan pendampingan pembentukan Poskestren.
Kegiatan pertemuan ini di tajak oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau.Kegiatan tersebut dilaksanakan di pondok pesantren Sulaiman Al Fauzan bangkinang.
Dalam kegiatan tersebut kementerian Agama Provinsi Riau menyampaikan agar tidak ada pondok pesantren yg menolak kedatanganpemberian dinas kesehatan (puskesmas) terkait kegiatan pembinaan mengenai dapur, kamar dan lingkungan yang sehat.
"Hal ini menandakan adanya kehadiran pemerintah dalam hal kesehatan di pondok pesantren," ujar Poppy.
Setelah kegiatan ini, Pondok pesantren agar segera melakukan follow up agar tidak ada lagi pesantren yang tidak memiliki poskestren dimana di poskestren tsb dilaksanakan kegiatan promotif, preventif dan kuratif.
"Selain itu kepala dinas kesehatan kabupaten kampar melalui kepala bidang kesehatan masyarakat menyampaikan pesan agar kedepannya seluruh pondok pesantren memiliki poskestren,