Kampar Laksanakan Rakor BIAS dan Zero Dose 2025, Targetkan Nol Kasus Akhir Tahun 2025.

Kolaborasi untuk Anak Sehat: Kampar Satukan Langkah Lawan Zero Dose

BANGKINANG KOTA – Dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Imunisasi Nasional, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Kampar, Dinas Pendidikan, serta Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dan Intervensi Imunisasi Zero Dose (IZD) Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Kamis, 24 Juli 2025, dengan melibatkan lintas sektor hingga ke tingkat desa.

Rakor tersebut dibuka langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kampar, Tengku Nurheryani Ahmad Yuzar, dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dr. Asmara Fitrah Abadi, MM; yang didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Haryanto,SKM,.MKM, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Ns.Bustami,S.Kep,.M.Pd, dan Pengelola Program Imunisasi Dinkes Kampar Ns.Erlinda,S.Kepperwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar, Adi Yanto; serta perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar, Zulhenri. Hadir pula sebagai narasumber, perwakilan UNICEF wilayah Riau-Sumbar, Hermansyah, SKM, M.Kes, dan Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Patricia Touw, SST, M.Si.

Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Kampar menyampaikan pentingnya pelaksanaan program BIAS yang akan berlangsung pada bulan Agustus dan November 2025. “BIAS adalah program imunisasi nasional yang bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh anak usia sekolah dasar hingga menengah pertama terhadap penyakit menular seperti campak, rubella, difteri, tetanus, dan kanker serviks,” ujar Tengku Nurheryani.

Ia juga menambahkan bahwa Kabupaten Kampar turut menggiatkan program Intervensi Zero Dose untuk anak usia 12 hingga 59 bulan yang belum pernah menerima imunisasi dasar, khususnya DPT1. “Anak-anak yang belum pernah mendapat imunisasi adalah kelompok rentan, dan sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan mereka mendapatkan hak kesehatannya,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, dr. Asmara Fitrah Abadi menyampaikan komitmen daerah dalam menurunkan angka Zero Dose hingga mencapai nol kasus di akhir tahun 2025. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, Kabupaten Kampar semula memiliki 5.391 bayi dengan status Zero Dose. Namun per Juli 2025, jumlah tersebut turun drastis menjadi 1.807 kasus, menjadikan Kampar sebagai daerah dengan penurunan tertinggi di Provinsi Riau.

“Imunisasi adalah intervensi kesehatan masyarakat yang terbukti menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular. Selain membentuk antibodi spesifik, imunisasi juga membangun kekebalan kelompok (herd immunity) yang sangat penting dalam melindungi masyarakat,” jelas dr. Asmara.

Ia juga menekankan bahwa imunisasi bukan sekadar tindakan medis, namun merupakan upaya strategis dalam membangun pondasi generasi sehat dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.

Sementara itu, Patricia Touw dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengapresiasi inisiatif Kabupaten Kampar sebagai satu-satunya daerah di Riau yang telah menyelenggarakan Rakor lintas sektor untuk program BIAS dan Zero Dose tahun ini. “Kampar menjadi contoh baik yang patut ditiru oleh kabupaten/kota lain di Provinsi Riau,” katanya.

Apresiasi juga disampaikan oleh perwakilan UNICEF, Hermansyah, SKM, M.Kes. Ia menyebut Kampar sebagai satu-satunya kabupaten di Provinsi Riau dan Sumbar yang melibatkan berbagai sektor dan lembaga dalam rakor pelaksanaan imunisasi, termasuk dukungan dari UNICEF sendiri.

Rapat koordinasi ini diikuti oleh seluruh pengurus TP PKK kecamatan dan desa, kader Zero Dose, kepala puskesmas, penanggung jawab program imunisasi, koordinator wilayah pendidikan kecamatan, serta kepala sekolah SD/MI dan SMP/MTs sederajat se-Kabupaten Kampar.

Dengan kerja sama lintas sektor dan komitmen bersama, Kabupaten Kampar menargetkan capaian imunisasi dasar lengkap merata di seluruh wilayah sebagai bentuk perlindungan optimal bagi generasi masa depan mewujudkan generasi berkualitas.

Media Informasi dan Humas