“OJT HPV DNA di Kampar: Langkah Nyata Cegah Kanker Serviks Sejak Dini”

“Tenaga kesehatan Kampar dibekali teknologi skrining terkini : untuk deteksi kanker serviks sejak dini, akurat, dan tanpa hambatan biaya"

OJTOn the Job Training
HPV DNAHuman Papilloma Virus Deoxyribo Nucleic Acid

Pelatihan langsung di tempat kerja (OJT) pemeriksaan DNA Virus HPV — yaitu virus penyebab utama kanker serviks.

 

Bangkinang Kota. Kegiatan On the Job Training (OJT) HPV DNA Serviks ini dilaksanakan sebagai upaya nyata menekan angka kejadian kanker serviks atau kanker leher rahim, yang hingga kini masih menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak pada perempuan di Indonesia. Padahal, kanker serviks adalah penyakit yang dapat dicegah jika ditemukan sejak dini. 

OJT yang digelar pada Selasa, 12 Agustus 2025 ini diawali di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dengan sesi pembukaan dan pembekalan materi oleh para narasumber. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan penjelasan teknis terkait metode pemeriksaan HPV DNA dan IVA Co-Testing, prosedur pengambilan sampel, standar keselamatan kerja, serta tata cara pencatatan dan pelaporan hasil.

Setelah sesi teori, kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik lapangan di Puskesmas Bangkinang Kota. Pada tahap ini, tenaga kesehatan secara langsung mempraktikkan pengambilan sampel serviks menggunakan peralatan HPV DNA, simulasi pemeriksaan IVA, serta pengisian formulir pemeriksaan sesuai standar Kemenkes. Peserta juga berinteraksi dengan pasien sasaran untuk menerapkan keterampilan komunikasi dalam edukasi deteksi dini kanker serviks.

Dengan adanya kombinasi teori dan praktik ini, diharapkan para peserta OJT mampu menguasai keterampilan teknis sekaligus memiliki pemahaman komprehensif tentang pentingnya deteksi dini, sehingga dapat langsung mengimplementasikan metode ini di fasilitas pelayanan kesehatan masing-masing.

Yang membuat program ini istimewa adalah penerapan metode HPV DNA dengan IVA Co-Testing. Kombinasi ini menghadirkan pemeriksaan yang lebih akurat dengan sensitivitas dan spesifisitas lebih tinggi dibanding metode tunggal. Artinya, potensi kesalahan deteksi berkurang secara signifikan, dan hasil pemeriksaan lebih dapat diandalkan untuk menentukan langkah penanganan berikutnya.

Dengan teknologi ini, kita dapat mengetahui risiko kanker serviks jauh lebih awal, sehingga tenaga kesehatan bisa melakukan intervensi cepat, dan perempuan dapat memperoleh penanganan sebelum penyakit berkembang. Program ini juga merupakan bagian dari Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Pemerintah, yang memastikan layanan deteksi dini berkualitas ini bisa diakses semua perempuan tanpa hambatan biaya.

 

Mitra dan Peserta

Kegiatan ini terlaksana berkat sinergi beberapa pihak:

- Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar sebagai penyelenggara utama.

- Bio Farma sebagai mitra yang mendukung penyediaan teknologi dan dukungan teknis.

- Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang hadir untuk turut belajar dan menyerap pengalaman pelaksanaan skrining HPV DNA di Kabupaten Kampar sebagai referensi pengembangan di wilayah Kabupaten Inhil.

- Tenaga kesehatan dari Puskesmas se-Kabupaten Kampar, khususnya dari Puskesmas Bangkinang Kota sebagai lokasi praktik lapangan.

Peserta OJT ini adalah tenaga kesehatan yang dipilih berdasarkan kriteria: memiliki tanggung jawab dalam program deteksi dini kanker serviks, aktif dalam layanan skrining kesehatan perempuan, dan memiliki komitmen untuk menerapkan teknologi HPV DNA + IVA Co-Testing di fasilitas pelayanan masing-masing.

 

Tindak Lanjut

Setelah pelatihan, peserta diharapkan langsung mengimplementasikan metode pemeriksaan ini di wilayah kerja mereka. Hasil dari OJT akan diintegrasikan dalam kegiatan rutin deteksi dini di Puskesmas, serta dilaporkan secara berkala untuk memantau efektivitas program.

Selain itu, ada rencana memperluas cakupan skrining dan mengintegrasikannya dengan kegiatan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular), Posyandu, dan layanan kesehatan reproduksi, sehingga deteksi dini kanker serviks menjadi bagian tak terpisahkan dari pelayanan kesehatan primer.

 

Tantangan ke Depan

Beberapa tantangan yang dihadapi di lapangan antara lain:

- Keterbatasan alat dan reagen jika cakupan pemeriksaan meningkat.

- Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya deteksi dini.

- Kendala geografis yang membuat akses layanan sulit di daerah tertentu.

 

Upaya mengatasi tantangan ini mencakup: memastikan ketersediaan alat dan logistik melalui kemitraan, meningkatkan edukasi melalui kader kesehatan dan media sosial, serta memperluas layanan keliling untuk menjangkau daerah terpencil.

 

Edukasi dilakukan menyeluruh

Langkah edukasi dirancang menyeluruh, mulai dari remaja hingga lansia, melalui:

- Sekolah – Edukasi remaja putri tentang HPV dan pencegahannya.

- Posyandu & Posbindu – Skrining dan konseling bagi ibu-ibu dan perempuan usia produktif.

- Komunitas & Media Sosial – Kampanye kreatif, pesan singkat, dan visual yang mudah dipahami.

 

Pesan Kampanye :

“Cegah sebelum terlambat. Periksa sekarang, sehat selamanya.”

Media sosial dan promosi kesehatan menjadi motor utama untuk memperluas jangkauan pesan ini, sehingga kesadaran dan partisipasi masyarakat dapat meningkat.

 

Penutup

Kegiatan OJT HPV DNA Serviks ini adalah langkah maju untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih akurat, terjangkau, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Dengan dukungan semua pihak—pemerintah, mitra, tenaga kesehatan, dan masyarakat—kita optimistis dapat menurunkan angka kejadian kanker serviks di Kabupaten Kampar, sekaligus menjadi daerah percontohan di Provinsi Riau.

Media Informasi dan Humas Dinkes Kampar

Tim Redaksi