Bupati Kampar Luncurkan Program PKMK untuk Anak Stunting di Desa Batang Batindih

“Antarkan Gizi, Bantu Tumbuh : Kampar Luncurkan Paket PKMK, Gas Full Cegah Stunting"

Rumbio Jaya – Pemerintah Kabupaten Kampar meluncurkan program Pangan Khusus Medis Khusus (PKMK) bagi anak stunting dan balita dengan masalah gizi, Rabu (13/8/25), di Desa Batang Batindih, Kecamatan Rumbio Jaya. Launching ini dihadiri Bupati Kampar, H. Ahmad Yuzar, bersama jajaran TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Provinsi Riau, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Riau, Kadiskes Kampar, TP-PKK, Tenaga Medis, Camat, serta Kepala Puskesmas se-Kabupaten Kampar.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa Kampar ditetapkan sebagai lokus stunting sejak 2019 dengan prevalensi 32,99 persen. Berkat kerja sama lintas sektor, angka tersebut berhasil ditekan menjadi 16,2 persen pada tahun 2024, lebih rendah dari prevalensi nasional 19,8 persen menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

Program PKMK ini diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dengan kondisi medis tertentu, sesuai Permenkes Nomor 29 Tahun 2019. Intervensi dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter spesialis anak dan dokter spesialis anak.

Kabupaten Kampar menjadi satu-satunya daerah yang mengalokasikan anggaran pemberian paket PKMK berupa susu dan rekomendasi tambahan tim pakar, yang akan diberikan kepada seluruh anak stunting selama minimal lima bulan.

Bupati menegaskan pentingnya pengawasan dan dukungan seluruh pihak, mulai dari camat, kepala puskesmas, kepala desa, TP-PKK, tenaga kesehatan, hingga kader posyandu, agar program ini tepat sasaran. “Dengan sinergi yang kuat, kita bisa menekan angka stunting di Kampar dan melahirkan generasi sehat dan berkualitas,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK menekankan pentingnya peran keluarga, terutama ibu, dalam memastikan pola asuh dan asupan gizi yang tepat. Ia berharap program ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan stunting sejak dini.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau menjelaskan bahwa paket rekomendasi ini merupakan strategi intervensi spesifik yang telah terbukti efektif di berbagai daerah. Paket mencakup panduan gizi, pemantauan pertumbuhan, serta edukasi kesehatan bagi keluarga.

Kepala Dinkes Kabupaten Kampar, dr. Asmara Fitrah Abadi, juga memastikan bahwa distribusi dan pendampingan implementasi program akan terlaksana optimal di seluruh kecamatan. “Kami akan mendampingi hingga pelaksanaannya di tingkat desa,” Ucap dr. Asmara.

 

Harapan di Balik Program

Melalui intervensi spesifik ini, Kampar berharap bisa memacu tumbuh kembang anak dengan lebih optimal—menumbuhkan generasi yang sehat dan cerdas. Program ini tidak hanya menyasar kesehatan fisik, tetapi juga kualitas masa depan anak-anak Kampar.

Acara ditutup dengan penyerahan simbolis paket rekomendasi kepada perwakilan keluarga anak stunting dan peninjauan fasilitas posyandu di Desa Batang Batindih. Dinas Kesehatan berharap langkah ini menjadi pijakan awal menuju generasi Kampar yang sehat, cerdas, dan bebas stunting.

Tim Redaksi                                                    

Media Informasi Humas Dinkes