Kadiskes Kampar Buka Secara Resmi Pelatihan Basic Life Support Bagi Tenaga UGD Puskesmas Se-Kampar

Pekanabaru, 29/07/2022, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dr.Zulhendra Das’at buka secara resmi pelatihan Basic Life Support (BLS PLUS) bagi tenaga UGD Puskesmas Se-Kabupaten Kampar.
Dalam kesempatan tersebut juga di hadiri oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dr.Alimora dan Kepala Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Zolmiwardi,SKM. M.Kes.


Sebagai tenaga kesehatan yang paling banyak berada di pelayanan kesehatan, perawat memiliki peran cukup tinggi dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan baik di Puskesmas maupun rumah sakit. Oleh karena itu, wajib bagi perawat di pelayanan kesehatan memiliki kompetensi dalam penanganan pasien kegawatdaruratan. 


Menyadari hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar bekerja sama dengan Ambulans Gawat Darurat (AGD) 118 Jakarta mengadakan pelatihan “Basic Life Support (BLS PLUS)” yang diadakan di Hotel Royal Asnof.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dr.Zulhedra Das’at mengungkapkan bahwa pelatihan Basic Life Support (BLS PLUS) merupakan kompetensi atau pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Penanganan yang ada tentunya bertujuan untuk memberikan bantuan hidup dasar, sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir kerusakan organ serta kecacatan penderita.’uangkapnya”.


Pengetahuan dan skill yang berhubungan dengan Basic Life Support (BLS PLUS) juga diketahui menjadi salah satu prasyarat yang harus dimiliki oleh seorang perawat, baik yang bekerja di pelayanan kesehatan puskesmas maupun rumah sakit.


Bekerjasama dengan Ambulans Gawat Darurat (AGD) 118 Jakarta, pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari dan diikuti oleh perawat UGD Puskesmas Se-Kabupaten Kampar ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luar biasa, lebih terampil dan sigap memberikan pelayanan terhadap hal-hal yang mengancam nyawa seperti kasus kecelakaan, pendarahan, serangan jantung dan kebakaran, khususnya dalam menambah pengetahuan dan kemampuan bagi para peserta pelatihan dalam menangani masalah kegawatdaruratan.’’Tutupnya”(Humas Dinkes).