Dinas Kesehatan Kampar Gelar Rapat Kewaspadaan KLB Campak dan Evaluasi BIAS 2025


Bangkinang, 24 Oktober 2025. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar menggelar Rapat Tindak Lanjut Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak dan Evaluasi Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Tahap I Tahun 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Riau (Kabid P2P, Kasi Survim beserta Tim), WHO Indonesia untuk Provinsi Riau, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Kepala Bidang P2P bersama Tim Imunisasi dan Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar serta seluruh
Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Program Imunisasi se-Kabupaten Kampar.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, dr. Asmara Fitrah Abadi, menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh tenaga kesehatan dalam pelaksanaan imunisasi dan respon cepat terhadap peningkatan kasus suspek campak beberapa bulan terakhir.

Hingga Oktober 2025, tercatat 73 kasus suspek campak dan 18 kasus terkonfirmasi positif di empat wilayah Puskesmas: Tambang (11 kasus), Kubang Jaya (4 kasus), Pandau Jaya (2 kasus), dan Tapung (1 kasus). Kondisi ini menjadi peringatan bahwa virus campak masih aktif menular, terutama di daerah dengan mobilitas tinggi dan cakupan imunisasi rendah.

Sebagai langkah cepat, Dinas Kesehatan Kampar akan melaksanakan Survei Cepat Komunitas (SCK) di 9 desa yang ditemukan kasus positif campak, rapat koordinasi lintas sektor, serta menerbitkan Instruksi Bupati Kampar terkait pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) / Pelaksanaan Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI) dan Imunisasi Tambahan Campak Rubela di Kabupaten Kampar Tahun 2025, bagi anak usia 9 bulan hingga di bawah 16 tahun. Pelaksanaan ORI/PENARI dijadwalkan pada 5–12 November 2025, dilanjutkan sweeping pada 13–20 November 2025.

Berdasarkan data ASIK per 20 Oktober 2025, capaian imunisasi rutin Kabupaten Kampar hingga September adalah: Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) 64,5%, Imunisasi Baduta Lengkap (IBL) 63,5%, PCV 2 sebesar 51,8%, Rota Virus 3 (RV3) 46,3%, TT WUS Bumil 49,3%, dan penurunan Zero Dose (DPT-1) mencapai 66,57%. Beberapa indikator tersebut menempatkan Kampar di peringkat 1 dan 2 di Provinsi Riau.

Cakupan BIAS Tahap I masih perlu ditingkatkan: MR Kelas I sebesar 68% dari target 95%, HPV Kelas V sebesar 76% dari target 90%, HPV Kelas VI sebesar 3,1%, dan HPV Kelas IX sebesar 61%. Masih terdapat sekolah dengan cakupan rendah bahkan nol imunisasi.

Pelaksanaan BIAS Tahap II pada November akan difokuskan untuk mencapai target optimal dengan sasaran: Imunisasi DT untuk siswa kelas I (17.958 anak), Td untuk kelas II (18.759 anak), dan Td untuk kelas V (17.384 anak). Dinas Kesehatan Kampar menekankan pentingnya pemetaan sekolah dengan cakupan rendah, advokasi kepada kepala sekolah dan orang tua, koordinasi lintas sektor, serta monitoring mingguan cepat (micro monitoring) agar hambatan di lapangan segera diatasi.

dr. Asmara menegaskan bahwa kerja imunisasi bukan sekadar mengejar angka, tetapi menyelamatkan generasi. “Kerja kita bukan hanya mengejar angka, tetapi menyelamatkan masa depan anak-anak Kampar. Mari jaga semangat, bersinergi, dan bekerja dengan hati. Karena di setiap tetes vaksin yang kita berikan, tersimpan senyum anak yang sehat dan tenang orang tua yang bahagia,” ujarnya.


Tim Kerja Imunisasi dan Surveilans
Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
Tim Kerja Media Informasi dan Humas