Siaga Musim Hujan: Dinkes Kampar Perkuat Kesiapan Atasi DBD Melalui Pelatihan Teknis Fogging

BANGKINANG KOTA –  Dalam upaya mitigasi dan penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar menggelar Orientasi Kerja Lapangan (OJT) intensif mengenai teknik fogging (pengasapan) bagi 11 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) penerima bantuan mesin fogging. Kegiatan OJT ini dilaksanakan di aulua Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. 10/12/2025.

Kegiatan ini menjadi krusial mengingat situasi kasus DBD di Kampar pada tahun 2025 yang tercatat sebanyak 301 kasus dengan 7 kasus kematian dan 294 yang dirawat serta perhatian khusus terhadap musim hujan saat ini.

Musim Hujan dan Peningkatan Risiko DBD

Menanggapi himbauan Pemerintah Daerah Kampar terkait mitigasi bencana dan curah hujan tinggi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dr. Asmara Fitrah Abadi, MM melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Elfian, SKM, M. Kes menekankan pentingnya kesiapsiagaan.

"Saat ini kita berada di tengah musim hujan, yang artinya risiko genangan air dan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti pembawa DBD meningkat tajam. Pencegahan terbaik adalah Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang tempat penampungan air. Namun, ketika kasus terkonfirmasi muncul, tindakan fogging segera menjadi senjata penting untuk memotong siklus penularan," ujar Elfian.

Dampak Langsung dan Manfaat bagi Masyarakat

OJT ini secara khusus melatih petugas lapangan/teknis dari Puskesmas yang bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan fogging. Pelaksanaan fogging hanya dilakukan setelah adanya konfirmasi kasus DBD dan penyelidikan epidemiologi (PE) di wilayah kerja Puskesmas.

Manfaat Fogging

Perlindungan Cepat : Fogging langsung memberantas nyamuk dewasa di lokasi kasus, mengurangi risiko penularan lebih lanjut dalam satu wilayah.

Rasa Aman : Kehadiran tim yang terlatih dan respons cepat memberikan ketenangan dan kepercayaandiri bagi masyarakat sekitar lokasi kasus.

Penanggulangan Segera : Memastikan bahwa penanggulangan kasus DBD dilakukan secara cepat, tepat dan sesuai standart operasional yang berlaku.

Penguatan Kapasitas Tenaga Kesehatan dan Puskesmas

Materi OJT yang padat dan komprehensif disampaikan langsung oleh para ahli, meliputi:

Kebijakan Program Pengendalian DBD: Disampaikan oleh Kabid P2P, Elfian, SKM,M.Kes  yang juga membahas pentingnya ketepatan pencatatan dan pelaporan kasus DBD, menjadi dasar pengambilan keputusan tindakan intervensi.

Pencegahan dan Tata Laksana Klinis DBD: Disampaikan oleh Kepala Tim (Katim) Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Rica Amalia, MKM. Ia menekankan bahwa pencegahan selalu lebih baik dan memahami tata laksana klinis membantu Puskesmas dan RS dalam penanganan pasien agar terhindar dari fatalitas.

Teknik Penggunaan Mesin Fogging: Disampaikan oleh Feri, perwakilan dari penyedia alat, memberikan pelatihan praktis langsung mengenai operasional, perawatan, dan standar keamanan penggunaan mesin fogging agar efektif dan aman bagi lingkungan sekitar.

Manfaat bagi Tenaga yang Dilatih dan Puskesmas

Pelatihan ini memastikan bahwa tenaga teknis yang bertugas memiliki kompetensi dan sertifikasi yang memadai. Dengan adanya alat dan kemampuan teknis ini, Puskesmas dapat :

Meningkatkan Respons Cepat : Memiliki kemampuan internal untuk segera bertindak ketika ada kasus, tanpa menunggu terlalu lama.

Efisiensi Anggaran: Mampu melakukan tindakan mandiri sehingga alokasi sumber daya menjadi lebih efisien.

Penguatan Pengendalian Penyakit Menular: Fogging, bersamaan dengan PSN 3M Plus, menjadi pilar utama dalam strategi komprehensif  Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit menular berbasis vektor (nyamuk).

"Kolaborasi antara upaya pencegahan mandiri oleh masyarakat (3M Plus) dan intervensi cepat dari tenaga kesehatan yang terlatih ini adalah kunci keberhasilan kita melawan DBD, terutama di tengah potensi bencana hidrometeorologi seperti tingginya curah hujan saat ini," pungkas dr. Rica Amalia, MKM.

Penulis : Syamsul Azwar

Editor : Tim Kerja Data Informasi dan Humas

Sumber : Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit