Kampar - Riau – Dinas kesehatan Kabupaten Kampar hadir pada acara Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Farmasi dan Alkes Dalam Negeri. Acara sosialisasi ini dipimpin oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Ir. H. Sahidin, merangkul lintas lembaga instansi : Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, tokoh masyarakat, tokoh agama, komunitas dan masyarakat.
Acara sosialisasi ini dilaksanakan di Gedung serbaguna PLTA Koto Panjang desa merangin Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar dengan fokus pada dua pilar utama : meningkatkan kebanggaan terhadap produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri, serta memperkuat literasi masyarakat dalam penggunaan obat yang cerdas dan rasional. Kuok 26/8/2025.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat dan alat kesehatan secara benar dan rasional. Menguatkan sinergi antar institusi kelembagaan DPR, Kemenkes, Pemprov, Pemda dalam melaksanakan program kesehata, menguatkan literasi penggunaan obat dan alat kesehatan, serta mendorong penggunaan produk farmasi dan alkes buatan dalam negeri kepada masyarakat.
Turut hadir pada acara tersebut Bapak Candra Lesmana, Apt, MKM Selaku Perwakilan dari Kemenkes RI Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar yang diwakili Kabid Sumber Daya Kesehatan & Kefarmasian, Ns. Erfan Djunaedi, S.Kep, dan Ketua Tim Kerja Kefarmasian Alat Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga Ns. Aminul, S.Kep, dan Rinaldi Irwan, S.Farm, Apt, M.Kes selaku Agent of Change (AoC) Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa Cermat), tampil sebagai narasumber.
Acara diawali dan dibuka oleh Kadiskes Kampar yang diwakili Ns. Erfan Djunaedi, S.Kep dan selanjutnya sambutan dari Anggota Komisi IX DPR RI, Ir. H. Sahidin yang menekankan pentingnya sinergi antara lembaga legislatif, eksekutif, dan teknis dalam memperkuat ketahanan industri farmasi nasional serta mendukung program Asta Cita Presiden. Acara dibuka oleh MC Nurfajrin Apriana, SKM, M.Kes dan dimoderatori oleh Ns. Aminul, S.Kep.
Dalam sambutannya Anggota Komisi IX DPR RI, Ir. H. Sahidin menyampaikan fakta penting. Saat ini, ketersediaan produk dalam negeri terus meningkat. Data menunjukkan bahwa porsi produk farmasi dan alat kesehatan produksi dalam negeri yang tayang di eKatalog pemerintah meningkat dari 17,8% pada tahun 2021 menjadi 49,27% pada Agustus 2023. Ini artinya, hampir separuh kebutuhan yang dibeli pemerintah kini sudah dapat dipenuhi oleh produk anak bangsa. Ungkapnya.
“Namun, kita juga harus jujur melihat tantangan. Sekitar 80% alat kesehatan di Indonesia masih didominasi oleh impor, sementara industri dalam negeri baru mencakup sekitar 800 pabrikan dan 5.600 distributor. Artinya, meskipun kapasitas sudah ada, namun kita harus terus memperkuat kemampuan produksi nasional agar masyarakat tidak bergantung pada barang luar negeri.”sambungnya.
Kondisi ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kemandirian kesehatan tidak bisa ditunda. Pemanfaatan produk dalam negeri bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi juga soal kedaulatan bangsa. Oleh karena itu, kami di DPR RI terus mendorong agar kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dipatuhi dalam setiap pengadaan farmasi dan alat kesehatan, baik di pusat maupun daerah. Terangnya.
Dalam sambutannya, beliau mengajak pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Kampar dalam hal ini Dinas terkait Dinas Kesehatan, agar:
1. Mengoptimalkan penggunaan eKatalog dalam belanja obat dan alat kesehatan dengan memprioritaskan produk dalam negeri.
2. Bekerja sama dengan distributor lokal agar pasokan produk dalam negeri bisa merata hingga puskesmas dan fasilitas kesehatan di desa-desa.
3. Mendukung industri kecil dan menengah yang berpotensi memproduksi alat kesehatan sederhana maupun obat tradisional yang sesuai standar.
Akhir kata, mari kita jadikan kegiatan sosialisasi ini sebagai momentum untuk memperkuat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sekaligus memperkuat kedaulatan kesehatan bangsa melalui pemanfaatan produk dalam negeri.”Tutupnya.
Dalam paparannya, Rinaldi Irwan S.Farm sebagai Agen Of Change (Aoc) menjelaskan bahwa GeMa Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) merupakan inisiatif nasional yang mendorong masyarakat untuk menggunakan obat secara tepat, bernar dan rasional —meliputi pemahaman kandungan, dosis, cara penggunaan, hingga pengelolaan obat seperti penyimpanan dan pembuangan.” Ujarnya.
Kegiatan Sosialisasi Germas dan termasuk Gema Cermat ini adalah langkah konkret mendukung beberapa misi Asta Cita Presiden. Melalui sosialiasi, informasi dan edukasi penggunaan obat yang benar dan rasional, mendukung kualitas SDM dan kesehatan. Memperkuat produk farmasi dan alkes melalui apresiasi dan penggunaan produk dalam negeri. Serta memperkuat reformasi sector kesehatan memperkuat ketahanan masyarakat dan inklusi pelayanan kepada masyarakat.
Sosialisasi ini menyatukan langkah berbagai pihak dalam memperkuat kesadaran masyarakat terhadap penggunaan obat yang cermat serta memperkokoh posisi produk farmasi dan alkes buatan dalam negeri—dalam kerangka pencapaian Asta Cita pemerintahan saat ini.
Dampak dan manfaat yang ditargetkan dari masyarakat :
- Meningkatnya kesadaran dan perilaku rasional masyarakat dalam penggunaan obat.
- Dorongan nyata terhadap penggunaan produk farmasi dan alkes dalam negeri.
- Kontribusi signifikan terhadap misi pembangunan nasional, khususnya di sektor SDM, kesehatan, industrialisasi, dan pemerataan ekonomi.
Penulis : Syamsul Azwar
Editor : Nurfajrin Afriana, SKM, M,Kes
Potografer : Nurfajrin Afriana, SKM, M,Kes