Deteksi Dini Kanker Payudara: Langkah Cerdas Tingkatkan Kualitas Hidup

Bangkinang Kota. Kanker payudara masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Namun, kabar baiknya: penyakit ini bisa dicegah dan disembuhkan bila terdeteksi sejak dini.

Menurut dr. Muhammad Zaki Abdul Hafiz, Sp.B, Subsp.Onk (K), kanker payudara adalah pertumbuhan sel abnormal pada jaringan payudara yang terus berkembang tanpa kendali dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain. “Deteksi dini sangat penting, apalagi bagi wanita yang telah menginjak usia 35 tahun. Peluang sembuh jauh lebih besar dibandingkan bila ditemukan pada stadium lanjut,” ujarnya.

Apa itu kanker payudara?

Kanker adalah pertumbuhan sel yang abnormal, tak terkendali, dan terus menerus, serta dapat merusak jaringan di sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis).

Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar dan saluran kelenjar pada payudara. Sel-sel yang rusak pada jaringan payudara berkembang tanpa kendali, membentuk benjolan, dan jika tidak segera diobati dapat menjalar ke kelenjar getah bening atau organ tubuh lain.

Mengenal Tanda dan Gejala

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Muncul benjolan di payudara atau ketiak.
  • Perubahan pada kulit payudara seperti iritasi, tampak seperti kulit jeruk, atau luka yang tak kunjung sembuh.
  • Puting mengeluarkan cairan, terasa gatal, atau masuk ke dalam.
  • Payudara terasa panas, nyeri, atau bengkak.

Jika menemukan tanda-tanda tersebut, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Faktor Risiko

Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, namun terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risikonya:

  • Riwayat keluarga dengan kanker payudara.
  • Haid pertama di usia muda (<10 tahun) atau menopause terlambat.
  • Tidak pernah menyusui.
  • Penggunaan obat hormonal jangka panjang.
  • Pola makan tinggi lemak, konsumsi alkohol, dan berat badan berlebih.

Pencegahan: Mulai dari Diri Sendiri

Pencegahan primer dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang dan batasi lemak jenuh.
  • Hindari rokok dan alkohol.
  • Rutin berolahraga.
  • Menyusui bayi bila memungkinkan.

Selain itu, lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) secara rutin setiap bulan, beberapa hari setelah haid. Langkah ini sederhana namun sangat efektif untuk menemukan kelainan lebih awal.

Pemeriksaan Lanjutan

Selain SADARI, pemeriksaan medis seperti USG payudara dan mammografi penting dilakukan sesuai usia dan risiko:

  • Wanita usia 40–50 tahun: mammografi setiap 2 tahun.
  • Usia di atas 50 tahun: dilakukan setiap tahun.
  • Untuk usia di bawah 40 tahun, pemeriksaan dapat dilakukan dengan USG payudara.

Penatalaksanaan

Bila diagnosis kanker ditegakkan, pengobatan dapat meliputi:

  • Pembedahan (mastektomi atau operasi konservasi payudara)
  • Kemoterapi dan radioterapi
  • Terapi hormon, target terapi, dan imunoterapi

Pendekatan pengobatan yang tepat akan membantu pasien mencapai kualitas hidup yang baik.

Pesan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar :

“Kanker bukan akhir segalanya. Dengan kesadaran untuk deteksi dini, setiap perempuan memiliki peluang besar untuk sembuh. Mari bersama tingkatkan pengetahuan, lakukan pemeriksaan rutin, dan dukung sesama perempuan untuk berani periksa lebih awal.”

Sumber : dr. Muhammad Zaki Abdul Hafiz, Sp.B, Subsp.Onk (K)
Materi :
PERABOI (Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia) Perwakilan Riau
Kegiatan: Orientasi Klinis dan Koordinasi Teknis Deteksi Dini Kanker Payudara pada Perempuan – “BUST: Boosting Understanding of Screening and Treatment Kampar 2025”, Aula Stanum Bangkinang, 29 Oktober 2025.

Tim Media Informasi dan Humas Dinkes Kampar