Pelatihan Kader Posyandu di Kampar : Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Siklus Hidup Masyarakat

Kampar. Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas kader kesehatan masyarakat melalui kegiatan Pendampingan Praktek Lapangan Pelatihan Keterampilan Dasar Kader Batch 3. Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program pelatihan kader posyandu yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025. Jumat 31 Oktober 2025

Pelaksanaan kegiatan praktik lapangan dilakukan di tiga lokasi berbeda, yakni Kantor Desa Hangtuah (29 Oktober 2025), Kantor Desa Sungai Tonang (30 Oktober 2025), dan Kantor Desa Sahilan Darusalam (31 Oktober 2025).

Menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar melalui Tim Kerja Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kader serta memperkuat fungsi posyandu dalam pelayanan masyarakat di seluruh siklus hidup — mulai dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, hingga lansia.

Program pelatihan ini terdiri atas 12 angkatan yang dibagi ke dalam empat batch, dan saat ini telah memasuki Batch 3, yang mencakup angkatan 7, 8, dan 9.
Sebelum praktik lapangan, para kader terlebih dahulu mengikuti pelatihan daring melalui aplikasi Satu Sehat selama lima hari, dengan target progres pembelajaran minimal 97 persen. Setelah itu, peserta melaksanakan praktik lapangan di posyandu wilayah kerja masing-masing puskesmas.

Penilaian dilakukan berdasarkan kinerja peserta selama praktik. Setelah memperoleh nilai dan melengkapi seluruh tahapan, progres pelatihan mencapai 100 persen, dan para kader berhak menerima sertifikat resmi dari Kementerian Kesehatan RI.

Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar berharap kader posyandu semakin terampil, mandiri, dan mampu berperan aktif dalam mewujudkan pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih berkualitas dan berkesinambungan.

Manfaat bagi Masyarakat

Melalui peningkatan kapasitas kader dan optimalisasi fungsi posyandu, masyarakat di Kabupaten Kampar diperkirakan akan memperoleh sejumlah manfaat nyata, antara lain:

  • Akses lebih mudah ke pelayanan kesehatan dasar di tingkat desa/kelurahan, karena kader terlatih mampu mendukung posyandu agar berjalan secara optimal. Sebagai lembaga pelayanan kesehatan berbasis masyarakat, posyandu memberikan kemudahan bagi ibu hamil, balita, maupun kelompok lainnya untuk mengakses layanan.
  • Pemantauan tumbuh kembang anak balita secara rutin, sehingga deteksi dini masalah gizi buruk, stunting, atau perkembangan terlambat dapat dilakukan.
  • Edukasi kesehatan kepada keluarga dan masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS), gizi seimbang, penyuluhan kesehatan ibu dan anak, yang pada akhirnya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan.
  • Peningkatan peran aktif masyarakat dalam bidang kesehatan — dengan kader lokal yang kompeten, masyarakat dapat lebih dilibatkan dalam upaya preventif dan promotif, bukan hanya ketika sakit saja.

Dengan demikian, kegiatan pendampingan praktik lapangan tersebut tidak hanya memperkuat kompetensi kader, tetapi juga secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat di wilayah kerja posyandu, serta mendorong terciptanya masyarakat yang lebih sehat dan mandiri.

Bidang Kesehatan Masyarakat

Tim Kerja Promkes dan Kesehatan Komunitas

Media Informasi dan Humas