Kadiskes Kampar Tegaskan : Keamanan Pangan Sebagai Kunci Keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis

Dinas Kesehatan Kampar Dorong Penerapan Keamanan Pangan pada Program Makan Bergizi Gratis

Kabupaten Kampar – Dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara aman dan berkualitas, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar terus memperkuat kapasitas pelaksana lapangan melalui kegiatan pelatihan penjamah pangan. Hingga saat ini, sebanyak 30 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari total 56 SPPG telah mengikuti pelatihan keamanan pangan dengan jumlah peserta 1.008 orang penjamah makanan.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/A/4954/2025 tentang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Respons Potensi Kejadian Keracunan Pangan pada Program Makan Bergizi Gratis.
Program MBG sendiri menyasar anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan lansia sebagai kelompok rentan yang perlu mendapat asupan gizi seimbang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar melalui Kabid P2P Elfian, SKM, M.Kes menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi persyaratan utama dalam penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap SPPG. “Kami ingin memastikan bahwa setiap makanan yang disajikan dalam program ini tidak hanya bergizi, tetapi juga aman dan memenuhi standar kesehatan,” ujarnya.

Program MBG menyasar anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan lansia sebagai kelompok rentan. Program strategis nasional ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas gizi dan menekan angka stunting. Namun, keberhasilan program hanya dapat tercapai apabila standar keamanan pangan diterapkan secara ketat di setiap tahap penyelenggaraan.

“Pencegahan keracunan pangan adalah tanggung jawab bersama. Keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya soal mutu makanan, tetapi juga soal menjaga nyawa dan keberlangsungan program pemerintah,” tegasnya.

Dari total 56 SPPG di Kabupaten Kampar, sebanyak 5 SPPG telah memperoleh SLHS, sementara sisanya masih dalam proses pembinaan dan pelatihan. SPPG yang beroperasi di Kampar tergolong jasa boga tipe B, karena rata-rata menyediakan lebih dari 700 porsi makanan per hari.

Pelatihan penjamah pangan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru, dengan materi yang mencakup praktik higiene, sanitasi, pengolahan bahan makanan yang aman, serta pengendalian risiko kontaminasi pangan.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat penerapan standar keamanan pangan di seluruh SPPG, sehingga pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Kampar berjalan aman, higienis, dan tepat sasaran.
“Dinas Kesehatan akan terus melakukan pembinaan dan pelatihan bagi SPPG yang belum memenuhi syarat, hingga seluruhnya memiliki SLHS sesuai ketentuan,” tambahnya.

Pelatihan ini dilaksanakan tidak hanya di satu lokasi, melainkan digelar di aula desa, gedung sekolah, aula puskesmas, aula stanum, dan fasilitas publik lain yang representatif sesuai keberadaan SPPG terdekat.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah, BPOM, dan pelaksana di lapangan, Kabupaten Kampar menegaskan komitmennya untuk menghadirkan makanan bergizi yang aman, sehat, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat penerima manfaat.(shams)

Media Informasi dan Humas